Oleh: Farhan Faris
Rabu, 18 April 2012, 10:22 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Pakar hukum
pidana Universitas Muhammadiyah Jakarta, Chairul Huda mengatakan, ada
kemungkinan aksi geng motor yang terjadi beberapa waktu lalu, digerakan oleh
pihak tertentu dengan motif yang bersifat politis.
Chairul Huda mengatakan, secara pribadi dia melihat bukan tidak mungkin aksi tersebut bermotivasi politik. Salah satu indikasinya adalah aksi penyerangan yang dilakukan oleh geng motor terjadi secara beruntun.
Chairul Huda mengatakan, secara pribadi dia melihat bukan tidak mungkin aksi tersebut bermotivasi politik. Salah satu indikasinya adalah aksi penyerangan yang dilakukan oleh geng motor terjadi secara beruntun.
"Ya ini dilakukan secara
sistematis (modus dan objek kurang lebih sama), dan meluas (terjadi dalam kurun
waktu tertentu di berbagai daerah) dengan tujuan menimbulkan gangguan keamanan
dan keteriban masyarakat," jelasnya kepada INILAH.COM, Rabu (18/4/2012).
Dia juga menilai, tidak mungkin hal seperti itu dilakukan oleh sekumpulan anak muda (geng) yang mempunyai berbagai aktivitas dengan menggunakan sepeda motor. "Cukup kuat indikasinya mereka digerakkan oleh pihak tertentu untuk menciptakan suasana tertentu," katanya.
Dia juga menilai, tidak mungkin hal seperti itu dilakukan oleh sekumpulan anak muda (geng) yang mempunyai berbagai aktivitas dengan menggunakan sepeda motor. "Cukup kuat indikasinya mereka digerakkan oleh pihak tertentu untuk menciptakan suasana tertentu," katanya.
Dia melanjutkan, pasalnya, suasana
demikian sangat diperlukan untuk menjustistifikasi perlunya Rancangan
Undang-Undang Keamanan Nasional dan Rancangan Undang-Undang Penyelesaian
Konflik Sosial. Kedua RUU tersebut memberi tempat bagi TNI untuk kembali berkecimpung
dalam sektor keamanan.
"Jadi, ada upaya membangun kesan
Polri tidak mampu mengendalikan keamanan dalam negeri, sehingga campur tangan
TNI diperlukan. Tentang hal terakhir ini jelas perlu 'keputusan politik',"
tandasnya.[bay]